Dasar Ilmu Tanah 01


Unsur paling dasar dalam dunia pertanian atau perkebunan salah satunya adalah Tanah, Peranannya sangatlah penting karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. 

Kesempatan kali ini saya akan membagikan materi Kuliah Online Metode Hayati Indonesia bab DASAR ILMU TANAH. Untuk meringkas loading page saya gunakan page khusus agar lebih maksimal dalam tampilan versi dekstop dan tersedia juga dalam bentuk versi pdf untuk offline. Semoga bermanfaat.

Metabolit Sekunder Tanaman

Metabolit Apasih metabolit sekunder itu, dan apa fungsinya bagi tanaman? -
Secara umum Metabolit Sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.

Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu.

Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal.

Tanaman berevolusi dengan berbagai cara untuk dapat bertahan hidup dari berbagai cekaman, salah satunya dengan memproduksi senyawa metabolit sekunder yang bersifat racun. Metabolit beracun umumnya terakumulasi dalam vakuola, rongga ekstraseluler trikoma, atau disekresikan ekstra sel. Glikosilasi merupakan modifikasi penting yang terjadi pada berbagai senyawa metabolit sekunder. Berdasarkan asal biosintesisnya, produk metabolit alami tanaman dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu terpenoid, alkaloid, dan fenilpropanoid serta kelompok senyawa fenolik antioksidan (Croteau et al.2000)
Berdasarkan tempat penyimpanannya materi yang akan disekresikan, sel penghasil metabolik terdiri dari 2 macam, yaitu :

  •  Sekresi intraseluler. Sekresi yang menyekresikan materinya didalam sel. Salah satu contohnya yaitu Idioblas sel. Idioblas sel merupakan sel yang terspesialisasi untuk menyimpan senyawa metabolit. Sel idioblas sedikit berbeda dibandingkan dengan sel-sel di sekitarnya, tersusun tunggal atau dalam barisan yang panjang misalnya latisifer, litosis pada ficus. Idioblas dapat mengandung resin, tannin, lendir, kristal, minyak dll (Kimeni, 2012).
  • Sekresi ekstraseluler. Sekresi ekstraseluler adalah materi disekresikan ke luar sel. Struktur sekresi ekstraseluler dapat terbentuk secara schizogenous atau lysigenous. Kehadiran sel epitel dapat digunakan sebagai penanda asal mula pembentukan struktur sekresi secara skizogen. Kantung sekresi yang terbentuk secara lisigen tidak akan memiliki sel epitel sebagai pembatasnya, karena kantung/saluran terbentuk secara lisis (Kimeni, 2012). Sekresi extraseluler dibagi menjadi dua yaitu:
  • –Sekresi endogen. Akumulasi materi untuk sekresi terjadi di ruang antar sel.
  • –Sekresi eksogen. Materi disekresikan keluar dari tumbuhan dan terjadi dalam berbagai struktur sekretori epidermal.
Selain memberikan manfaat bagi tanaman, senyawa metabolit sekunder tertentu juga dapat bermanfaat bagi manusia. Pemanfaatannya berbeda-beda, bergantung pada jenis senyawa yang ada. Fenilpropanoid yang dikandung beberapa tanaman memberikan aroma dan rasa, sehingga dapat digunakan dalam industri makanan dan minuman. Sebagai contoh adalah senyawa capsaicin dalam paprika merah, piperinoids pada lada hitam, sinamat pada kayu manis, dan gingerol pada jahe (Croteau et al. 2000).

Beberapa jenis matabolit sekunder bersifat antikanker seperti camptothecin, paclitaxel, vinkristin, dan podophyllotoxin (Sirikantaramas et al. 2008). Metabolit sekunder juga bersifat anti-inflamasi dan antimikroba (Epifano 2007). Vinblastin dan vincristine yang diproduksi dari bunga tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan alkaloid untuk obat leukemia (Mariska 2013).

Sumber : @metodehayati

MATERI DASAR METODE HAYATI


Untuk Mengunduh Silahkan Pilih Salah Satu Link di Bagian Bawah
 MATERI DASAR METODE HAYATI
1. ASAM AMINO - METODE HAYATI
2. BT1 (BioTRIBA 01)
3. BT1 (BioTRIBA 02)
4. BT1 (BioTRIBA 03)
5. EM4 dari Limbah Buah dan Sayuran - METODE HAYATI
6. FUNGISIDA NABATI - METODE HAYATI
7. INSEKTISIDA NABATI - METODE HAYATI
8. PEREKAT - METODE HAYATI
9. PESTISIDA NABATI - METODE HAYATI
10. PGPR - METODE HAYATI
11. pH TANAH
12. PUPUK DASAR HAYATI - METODE HAYATI
13. PUPUK DAUN + MOL - METODE HAYATI
14. PUPUK KOCOR KIMIA KHUSUS BUAH - METODE HAYATI
15. SUPLEMEN PROBIOTIK TERNAK (SPT) - METODE HAYATI

SOP METODE HAYATI


Untuk Mengunduh Silahkan Pilih Salah Satu Link di Bagian Bawah
DAFTAR SOP METODE HAYATI
1. SOP BAWANG MERAH METODE HAYATI PER HEKTAR
2. SOP BROKOLI & BUNGA KOL METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR
3. SOP BUAH TIN METODE HAYATI PER 100 POHON
4. SOP CABE BESAR METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR - SEPT 2017
5. SOP CABE RAWIT METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR
6. SOP JAGUNG METODE HAYATI PER HEKTAR
7. SOP JERUK PROGRAM PERBAIKAN
8. SOP KARET PROGRAM PERBAIKAN METODE HAYATI
9. SOP KOPI PEMUPUKAN METODE HAYATI
10. SOP KUBIS METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR
11. SOP LETTUCE METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR
12. SOP MELON METODE HAYATI PER LUAS SEPEREMPAT HEKTAR
13. SOP PADI METODE HAYATI 12 TON PER HEKTAR
14. SOP PAPRIKA PER 1000 POHON KHUSUS GREENHOUSE
15. SOP PEPAYA METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR (150 POHON) - OKT 2017
16. SOP SENGON METODE HAYATI PER HEKTAR
17. SOP TEBU METODE HAYATI PER HEKTAR
18. SOP TEMBAKAU METODE HAYATI PER HEKTAR
19. SOP TERONG METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR
20. SOP TIMUN PEMUPUKAN METODE HAYATI
21. SOP TOMAT BEEF PER 1000 POHON KHUSUS GREENHOUSE
22. SOP TOMAT METODE HAYATI PER LUAS SEPERDELAPAN HEKTAR (1600 POHON)

Kuliah Bab Dasar Tumbuhan